Rabu, 27 Agustus 2014

Rezeki dan Rasa Syukur

Kadang kita marah dengan keadaan, kecewa dengan apa yang kita terima, saat kita ada dalam titik itu, kita jadi lupa, lupa mensyukuri apa yang telah kita dapat, kita terima dan kita miliki. 
Kita merasa Tuhan tidak adil, kenapa orang lain bisa dan saya tidak, kenapa saya bertahun-tahun bekerja keras, tapi apa yang saya dapatkan, tidak ada sama sekali. Saat kita mengabdi pada suatu pekerjaan, pada sebuah perusahaan dan pada seorang yang kita sebut boss, sudah dengan sepenuh hati, sudah dengan berhati-hati, tetepi masih saja selalu ada yang salah, merasa tidak di hargai, merasa di kecewakan. Coba kita merenung, berfikir, apa yang kurang pada diri saya, apakah semua yang saya kerjakan dengan hati-hati dan sepenuh hati itu selalu tidak benar di mata atasan, sehingga saya tidak pantas untuk di hargai. Ini saya alami ketika saya mengajukan kenaikan gaji, setelah bertahun-tahun, setelah saya mengerjakan semua tugas yang di berikan, bahkan saya terkadang merasa job desk saya tidak jelas, saya sangat shock ketika email permohonan kenaikan gaji saya dibalas dengan cepat oleh atasan saya, bahwa permohonan tersebut di tolak. Harapan tinggi saya langsung jatuh saat itu, apa salah saya, saya menyalahkan boss saya, saya merasa tidak adil, saya marah pada suami, saya menyalahkan dia karena seandainya dia punya pekerjaan dan penghasilan yang baik, tentu saya tidak akan bekerja pada orang, tentu saya tidak akan mengalami konflik dengan teman kantor, di marahi boss, atau di complain client, bahkan saya marah pada Allah.. kenapa saya yang selalu berdoa, selalu beribadah, selalu bekerja dengan baik, tidak di hargai, ya, saya merasa tidak di hargai. Saya menangis, saya sholat sambil menangis, itu memang kebiasaan saya saat saya sedih atau marah, sebab saya selalu merasa tidak punya teman, tidak ada orang yang bisa di percaya. Jadi saya selalu hanya menangis, meminta, dan kadang marah pada Allah. 

Setelah sedikit lega, sebelum tidur saya berfikir, mungkin selama ini saya kurang maksimal, saya memang beribadah, tapi sholat saya bolong-bolong, saya sering menunda sholat, sehingga mungkin Allah menunda rejeki untuk saya, karena saya selalu menunda untuk datang kepada Nya saat Dia memanggil

Kenapa atasan saya memutuskan untuk menimbang dan menunda waktu menaikan gaji saya, mungkin hal itu karena saya kurang bersungguh-sungguh, terkadang client complain, terkadang saya lupa, dan mungkin memang belum rejeki saya.

Kemudian saya melihat putra kecil saya Elang yang sedang tertidur lelap, saya yang tadi merasa marah, merasa Allah tidak adil, menjadi amat sangat malu. Allah memberikan saya semuanya, Elang adalah anugerah terindah yang Allah berikan untuk saya, rejeki terbesar dari Allah untuk saya, dia sehat, ganteng, pintar, dan sholeh, kemudian saya melihat suami saya tertidur, meskipun dia tidak bisa memberikan saya harta yang banyak, tapi dia selalu berusaha, dia tidak pernah marah ataupun berkata kasar pada saya, dia tidak pernah membalas makian saya meskipun saya mengeluarkan makian kasar. Mereka adalah salah satu dari banyak anugerah, rahmat dan berkah yang Allah titipkan kepada saya, saya malu, saya terlalu banyak meminta, saya terlalu banyak menuntut, saya lupa bersyukur, saya terlalu banyak protes. Saya iri dengan kehidupan orang lain yang berkecukupan harta, padahal saya punya banyak hal yang lebih dari sekedar harta.

Hal yang terpenting yang harus kita lakukan saat kita merasa ada dalam titik terendah, sehingga kita menyalahkan diri kita sendiri, orang-orang sekitar kita dan bahkan sang Pencipta, adalah... cobalah untuk melihat sekeliling, bersyukurlah.. dan tetaplah berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Bukankah Allah menjanjikan akan memberi dan menambahkan rahmat dan rezeki Nya kepada orang-orang yang bersyukur, berdoa dan selalu berusaha. Rezeki tidak hanya berupa harta, tidak hanya berupa uang, tapi kesehatan, anak, suami, teman, ayah, ibu, saudara, dan tetangga adalah juga merupakan rejeki yang Allah berikan kepada kita. Harta tidak akan pernah cukup apabila kita selalu melihat keatas, sebanyak apapun harta itu, tidak akan membawa berkah apabila si pemilik harta selalu merasa kekurangan. Mintalah pada Allah kecukupan, bukan banyak limpahan harta.


Astagfirullahal Adzim...

1 komentar:

  1. Play The Best Online Casino Sites in India
    List luckyclub.live of best online casinos for Indian players. List of top online casinos that offer real money slots, online blackjack, baccarat, roulette, live

    BalasHapus